Korupsi Korupsi Annas Maamun 2022

Sahabat Annas Bersaksi untuk Meringankan Hukumannya

Pengadilan Tipikor Pekanbaru, Rabu 6 Juli 2022—Penasihat hukum Terdakwa Annas Maamun, mantan Gubernur Riau, menghadirkan dua saksi, Hermansyah dan Prof Sufian Hamim. Mereka, sahabat Annas.

Keduanya cerita kepribadian Annas yang selalu memikirkan masyarakat sejak jadi Bupati Rokan Hilir maupun Gubernur Riau. Salah satu yang berkesan bagi Hermansyah terhadap Annas, saat bupati dua periode itu beri kesempatan pada warga tamatan sekolah menengah atas untuk jadi ASN.

Waktu itu, Annas melawan keputusan menteri yang mengharuskan calon pegawai negeri sipil paling rendah bergelar sarjana. Annas sampai tak mau menerima seleksi penerimaan pegawai pemerintah, tahun itu. Tahun berikutnya, keinginannya pun dipenuhi.

“Saya tolak, karena waktu itu mau cari tiga orang sarjana saja di Rokan Hilir susah. Sumberdaya masyarakat masih rendah,” kata Annas.

Annas bupati kedua setelah Rokan Hilir dibentuk pada 1999. Sebelum itu, wilayahnya bagian dari Kabupaten Bengkalis. Berbagai pembangunan pada masanya dikenang oleh sebagian masyarakat hingga sekarang.

Kata Hermansyah, pada masa Annas memimpin akses ke sejumlah daerah hingga provinsi tetangga mulai terhubung.

Dalam dunia politik, Annas merupakan politikus Partai Golkar yang cukup dikenal. Karir politiknya dimulai dari anggota DPRD Bengkalis sampai Ketua DPRD Rokan Hilir pertama. Pembentukan kabupaten Rokan Hilir tak lepas dari perannya.

“Dia juga mengembangkan Golkar di daerah dengan semakin banyak pendukung partai itu,” kata Hermansyah yang juga politikus Golkar saat menjadi anggota DPRD Bengakalis.

Dalam struktur partai, Annas pernah jadi Ketua DPD Golkar Riau. Waktu itu dia menjabat Gubernur Riau untuk periode 2014-2019. Hanya saja tak sampai setahun menjabat, karena kena tangkap KPK dalam kasus alih fungsi hutan melalui revisi Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Riau.

Adapun dalam kasus korupsi pengesahan anggaran yang tengah dijalani Annas, saat ini, Sufian Hamim sedikit membela koleganya. “Saya yakin, dia bukanlah aktornya, melainkan korban dari pola sistem politik antara hubungan pemerintah daerah dengan anggota dewan.”

Sebelum berkecimpung dalam dunia politik, Annas juga dikenal sebagai pendidik karena pernah menjadi guru sekolah. Dari situ dia menapaki jalan hidup sebagai pegawai pemerintah di kantor kecamatan hingga dinas.

Semasa mahasiswa, Hermansyah sudah mengenal baik Annas. Sebagai senior, Annas sering mentraktirnya makan dan minum di kantin. Bahkan pernah membantu biaya kuliah temannya yang tengah kesulitan.

Kesan itu terus dirasakan Hermansyah ketika berkecimpung dalam organisasi buruh. Annas juga ada di dalamnya. Pemikiran dan gagasan Annas untuk kesejahteraan kaum buruh masih dikenangnya, sampai saat ini.

Kata Sufian, latar belakang itu yang membuat Annas selalu dapat kepercayaan masyarakat. Hanya saja ketika dia hendak membangun dan meningkatkan sumberdaya masyarakat, selalu terhambat oleh proses politik.

Dalam kasus suap pengesahan RAPBD P 2014 dan RAPBD 2015 ini, Annas tidak membantah adanya pemberian uang ke sejumlah anggota DPRD Riau 2009-2014. Tapi dia lupa dan tidak ingat dengan jelas prosesnya.

Apalagi ketika ditanya soal waktu dan tempat kejadian. Begitu juga terhadap orang-orang yang bertemu dengannya selama proses pembahasan berlangsung. Annas hanya ingat pada Wan Amir Firdaus, yang dia sebut sebagai otak dalam kasus ini. Semua ide dan tindakan diserahkan pada mantan Asisten Bidang Pembangunannya itu.

Keterangan Annas dapat dimaklumi. Pasalnya kasus ini terjadi hampir delapan tahun lalu. Ditambah usia Annas saat ini sudah 83 tahun. Tidak hanya daya ingat, pendengarannya juga sudah mulai berkurang.

Annas mohon dimaafkan dengan segala pertimbangan keadaan dan kondisi usia yang mempengaruhi kesehatannya.#Suryadi M Nur

About the author

Jeffri Sianturi

Sejak 2012 bergabung di Bahana Mahasiswa. Menyukai Jurnalistik setelah bertungkus lumus mencari ilmu di lembaga pers mahasiswa ini. Menurutnya, ia telah 'terjebak di jalan yang benar' dan ingin terus berada di jalur sembari belajar menulis memahami isu lingkungan, korupsi, hukum politik, sosial dan ekonomi.
Siap 'makan' semua isu ini, ayo bumikan minum kopi.

Video Sidang

 

Untuk video sidang lainnya, sila kunjungi channel Youtube Senarai dengan mengklik link berikut Senarai Youtube