Karhutla Karhutla 2019 PT Adei Plantation

Ahli:  Karhutla Tinggalkan Dampak Kerusakan

Sidang Ke 12: Pemeriksaan Ahli

PN Pelalawan, 3 September 2020—-Majelis hakim Bambang Setyawan, Joko Ciptanto, Sev Netral Harapan Halawa kembali buka sidang tunda perkara 190/Pid.B/LH/2020/PN Plw terdakwa PT Adei Plantation & Industry. Terdakwa pada persidangan diwakili Goh Keng Ee.

Terdakwa korporasi didampingi Penasehat Hukum M Sempakata Sitepu dan Suherdi.

Dari Penuntut Umum hadir James Edy Sadikin dan Bambang Subiyanto dari Satuan Tugas Sumber Daya Alam Lintas Negara Kejaksaan Agung, ditemani Rahmat Hidayat dari Kejari Pelalawan. Tim jaksa hadirkan Basuki Wasis sebagai ahli kerusakan tanah.

Dalam keterangannya dimuka persidangan, Basuki Wasis diminta jadi ahli oleh penyidik Bareskrim Polri. Awal mula kebakaran 7 September 2019 di PT Adei, sembilan hari kemudian tepatnya 16 September ia datangi lokasi terbakar bersama penyidik dan pihak perusahaan. Saat itu masih proses penyelidikan. Pertama yang ia lihat, lahan yang terbakar sudah rata. Ada bekas gambut terbakar. Lahan sudah dibolak-balik dan didalam timbunan ada batang sawit bekas terbakar.

Lalu ia cari fakta kerusakan. Ia minta penyidik ambil bekas gambut terbakar sedalam 10 centimeter pakai cangkul sebanyak dua kilogram. Sampel berasal dari 7 titik terdiri atas tanah utuh dan komposit dengan menggunakan metode Support Sampling. Metode ini yang disarankan dalam Peraturan Pemerintan nomor 4 tahun 2001 Tentang Pengendalian Kerusakan Dan Atau Pencemaran Lingkungan Hidup Yang Berkaitan Dengan Kebakaran Hutan Dan Atau Lahan.

Semakin cepat rentang waktu kejadian kebakaran dengan pengambilan sampel gunanya untuk menemukan hasil yang akurat. Dan jika semakin lama sampel diambil maka hasil parameter berkurang.

Lalu sampel dimasukkan plastik dan diikat baik, selanjutnya penyidik yang kirim sampel ke Labor Indonesian Center for Biodiversity and Biotechnology (ICBB) Bogor. Setelah tiga minggu proses pengujian oleh tim professional yang berada dalam labor, lalu Basuki analisis temuannya.

Hasil analisis, terdapat telah terjadi kerusakan tanah, kematian 100 persen keragaman spesies flora dan fauna. Juga penyusutan gambut sekitar 10 centimeter  sehingga bobot isi  gambut naik. Sebagian gambut musnah menjadi air dan logam. Logam yang bekerja dalam waktu dua tahun untuk menyuburkan tanah sebab zat keasaman tanah menurun.   

Setelah  proses hukum PT Adei dinaikkan ke tahap penyelidikan, ia datang lagi ke lokasi 1 Oktober 2019. Disana ia lakukan proses yang sama dengan yang awal. Hanya titik pengambilan sampel berbeda,   gunanya untuk cari gambaran utuh serta  konsistensi kerusakan. Dan  ternyata hasilnya mirip.

Basuki katakan  bahwa proses membolak-balikkan gambut diperbolehkan. Juga melakukan penimbunan batang sawit bisa dilakukan gunanya untuk mematikan titik api dan bahan lain yang bisa menjadi jalur api.

Akibat  kejadian Karhutla di PT Adei yang hanguskan 4,16 hektar meninggalkan dampak kerusakan yang butuh segera dipulihkan dan diperbaiki menggunakan kompos. Bila tidak dilakukan maka fungsi gambut akan hilang dan habis. Terpenting juga, menjaga tinggi muka air agar tetap lembab. Jika tetap tidak dilakukan maka kerusakan akan tetap terjadi.

Pemeriksaan ahli habiskan waktu satu setengah jam. Sidang ditunda 10 September dengan agenda mendengarkan keterangan ahli kebakaran dan perkebunan dari penuntut umum.#Jeffri

About the author

Nurul Fitria

Menyukai dunia jurnalistik sejak menginjak bangku Sekolah Menengah Atas. Mulai serius mendalami ilmu jurnalistik setelah bergabung dengan Lembaga Pers Mahasiswa Bahana Mahasiswa Universitas Riau pada 2011. Sedang belajar dan mengembangkan kemampuan di bidang tulis menulis, riset dan analisis, fotografi, videografi dan desain grafis. Tertarik dengan persoalan budaya, lingkungan, pendidikan, korupsi dan tentunya jurnalistik.

Video Sidang

 

Untuk video sidang lainnya, sila kunjungi channel Youtube Senarai dengan mengklik link berikut Senarai Youtube