Karhutla Karhutla PT SSS Karhutla PT SSS Terdakwa Alwi Omri Harahap

Karyawan Merangkap Pemadam Kebakaran

Sidang ke-4 – Agenda Pemeriksaan Saksi

PN Pelalawan, Selasa 14 Januari 2020—Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Pelalawan kembali mendatangkan sejumlah saksi dalam perkara kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terdakwa PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS) diwakili Direktur Utama Eben Ezer Djadiman Halomoan Lingga dan Pjs Estate Manager Alwi Omri Harahap.

 

Satu saksi berstatus Kepala Desa Kuala Panduk, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan. Delapan saksi lagi karyawan kebun SSS merangkap pemadam kebakaran.

Para karyawan itu mengaku tidak pernah mengikuti pelatihan pencegahan dan penanggulangan Karhutla. Peralatan yang tersedia juga tidak memadai. Mereka difungsikan sebagai tim Damkar ketika terjadi kebakaran. Tak ada embung di lokasi terbakar.

Tomjon

Jabat Kepala Desa Kuala Panduk sejak 2015. Dapat informasi kebakaran ketika ditelepon Alwi Omri Harahap. Dipersidangan, Tomjon mengaku tak tahu pemilik lahan terbakar. Setelah diingatkan penuntut umum, dalam BAP-nya, Tomjon menyebut ke penyidik, lahan yang terbakar milik SSS. Dia menyangkal, sudah lupa keterangannya tapi tidak membantah isi BAP.

Tomjon bawa 17 masyarakat bantu pemadaman sampai sore. Di lokasi, karyawan perusahaan sudah mulai memadamkan api dengan mesin kecil. Sekitar 15 hari desa Tomjon diselimuti kabut asap. Kebakaran juga menyebar ke lahan persawahan masyarakat milik desa.

Tomjon tak tahu sejak kapan SSS beroperasi. Dia tak tahu letak batas areal perusahaan. Tak tahu luas terbakar. Beberapa kali perusahaan bikin sosialisasi pada masyarakat di aula desa tentang larangan buka lahan dengan bakar. Lokasi terbakar dekat lahan masyarakat.

Tomjon lihat menara pantau api dari kayu dan pos jaga. Menara jauh dari lokasi terbakar. Ada papan larangan membakar di sekitar lokasi terbakar. SSS tak pernah melapor ke desa terkait masyarakat rintis lahan. Selain dari Alwi, Tomjon juga dapat informasi lahan SSS terbakar dari masyarakat. Air untuk padamkan api dari kanal. Areal rintisan masyarakat masih jauh dari lokasi terbakar.

Hermansyah

Enam tahun di SSS. Pengawas kebun merangkap anggota pemadam kebakaran. Dua regu pemadam kebakaran diisi 15 orang anggota. Pada 2017 pernah terbakar pada areal yang telah ditanam sawit. Tak tahu prosedur kerja tim pemadam kebakaran.

Ada 12 embung di lokasi. Jarak masing-masing 300-600 meter dari lokasi terbakar dan sangat jauh. Satu minggu bantu pemadaman. Lahan terbakar milik SSS. Pemadaman pindah-pindah. Sumber juga diambil dari jarak terdekat. Sebagian embung ditutup semak.

Nahan Sitorus

Sekuriti sekaligus komandan regu pemadam kebakaran. Anggotanya 10 orang. Sejak ada kebakaran, regu pemadam kebakaran jadi 3 dengan 10 anggota masing-masing regu. Pernah dapat pelatihan pemadam kebakaran ketika kerja di PT Arara Abadi. Sejak di SSS tak pernah ada pelatihan serupa termasuk anggota regu. Perusahaan belum pernah buat pelatihan.

Pada 2017 lahan SSS pernah terbakar. Kebakaran pada 23 Februari 2019 baru padam 29 Maret 2019 setelah hujan lebat. Pemadaman juga dibantu dari masyarakat desa luar Kuala Panduk. Perusahaan punya 7 mesin kecil, tiga mesin mini jenis lainnya, lima mesin robin dan dua ekskavator.

Ada 3 menara pantau api. Tinggi tidak sama. Paling tinggi 15 meter. Api pertama kali terpantau dari menara. Jarak api ke jalan Pemda sekitar 500 meter. Ini satu-satunya akses menuju titik kebakaran. Tidak mengerti dengan istilah pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Hanya belajar menggunakan alat. Tidak tahu luas yang terbakar.

Tiga puluh anggota pemadam kebakaran yang merangkap karyawan bantu padamkan api. Angin kencang, bikin isolasi agar kebakaran tidak meluas.

Ada masyarakat masuk areal perusahaan untuk merintis lahan. Ada bekas terbakar pada areal yang dirintis itu. Kebun karet masyarakat ikut terbakar. Bekas terbakar kembali ditumbuhi semak. Ada dua teropong di atas dua menara.

Joni Iskandar

Sumber air dari dalam kanal sebelah jalan Pemda. Tak ada embung di sekitar lokasi kebakaran pertama. Cangkul tanah untuk dapatkan air. Malam api berkurang. Siang kembali meluas dan berpindah. Regu pemadaman tidak 24 jam memadamkan api.

Panjat pohon lihat titik api. Bantu pemadaman satu minggu. Banyak titik api. Kebakaran kembali muncul di titik yang sudah dipadamkan. Hari pertama pemadaman, air diambil dari kanal sebelah jalan Pemda. Hari berikutnya di embung perusahaan. Tak ada lahan masyarakat terbakar.

Kasrul

Tidak pernah ikut pelatihan pemadaman. Tak ada embung di lokasi kebakaran. Sumber air di kanal sebelah jalan Pemda tidak masuk areal perusahaan. Tak tahu luas areal yang dijaga. Tahunya turun  bantu kebakaran.

Rio

Anggota tim pemadam kebakaran Nahan Sitorus. Bawa mesin ke lokasi kebakaran. Ambil air dalam parit. Jarak sumber air ke titik yang hendak dipadamkan 500 meter. Jarak gudang dari lokasi terbakar 6 kilometer.

Bobi

Mencatat kehadiran karyawan juga anggota tim pemadam kebakaran. Bertanggungjawab terhadap logistik dan konsumsi pemadam kebakaran. Di lahan ada 3 pos jaga. Tak tahu luas lahan SSS. Di lahan ada sekuriti, masyarakat peduli api dan buruh harian lepas.

Muntoha

Tukang bawa minyak ke lokasi kebakaran untuk mesin pemadaman.

Zanirman

Tukang bawa selang ke lokasi kebakaran.

Sidang dilanjutkan Selasa 21 Januari 2020. Hakim minta penuntut umum hadirkan saksi yang penting dan punya nilai pembuktian saja.#Suryadi

About the author

Nurul Fitria

Menyukai dunia jurnalistik sejak menginjak bangku Sekolah Menengah Atas. Mulai serius mendalami ilmu jurnalistik setelah bergabung dengan Lembaga Pers Mahasiswa Bahana Mahasiswa Universitas Riau pada 2011. Sedang belajar dan mengembangkan kemampuan di bidang tulis menulis, riset dan analisis, fotografi, videografi dan desain grafis. Tertarik dengan persoalan budaya, lingkungan, pendidikan, korupsi dan tentunya jurnalistik.

Video Sidang

 

Untuk video sidang lainnya, sila kunjungi channel Youtube Senarai dengan mengklik link berikut Senarai Youtube