Sidang ke-2 – Agenda Pemeriksaan Saksi
PN Pelalawan, Kamis 19 Desember 2019—Majelis Hakim Bambang Setyawan, Nurrahmi dan Ria Ayu Rosalin kembali menyidang perkara Karhutla terdakwa PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS), diwakili Direktur Utama Evenezer Halomoan Lingga, sekaligus terdakwa Pjs Staff Manajer PT SSS Alwi Omri Harahap. Keduanya disidang bersamaan untuk mendengar keterangan saksi yang sama meski beda berkas perkara.
Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Pelalawan hadirkan 4 saksi. Semuanya dari Polres Pelalawan.
Dikman Siahaan
Awal kebakaran 20 Februari 2019. Perusahaan beritahu Polres Pelalawan lewat surat. Polisi cek lokasi esoknya. Awal kebakaran di semak belukar konsesi perusahaan. Pertama tiba di lokasi, luas kebakaran diperkirakan 9-10 hektar. Areal sekitar kebakaran tergenang air sehingga susah dilewati.
Ada menara pantau api, pos jaga, regu pemadaman 15 orang dan kanal parit. Areal terbakar disebut dirambah masyarakat. Kebakaran menjalar sampai areal tanam sawit. Seluruh terbakar lebih kurang 150 hektar. Pemadaman lebih kurang dua minggu.
Titik awal kebakaran tak ada menara pantau api, kecuali areal masuk perusahaan. Humas perusahaan dampingi personil polisi ke lokasi. Jarak pos jaga ke titik awal kebakatan 2 kilometer atau setengah jam jalan kaki. Jarak kanal ke titik awal kebakaran 100 meter.
Mulai kebakaran sabtu, ke lokasi Selasa. Dua kali ke lokasi kebakaran. Terakhir bersama ahli. Humas SSS bilang, kebakaran diduga oleh masyarakat. Selama ke lokasi hanya melihat satu menara pantau api. Di pos jaga hanya melihat buku jaga.
Ada dua gudang penyimpan alat pemadam kebakaran. Tak tahu jumlah alat. Ada 2 petugas piket di lokasi kebakaran. Periksa sekuriti. Parit kanal dalam konsesi. Tanaman percobaan ikut terbakar. Plang larangan membakar lahan di areal perusahaan.
Alwi dan Even, menambahkan, kebakaran awal 5 hektar. Pada 26 Februari polisi pasang segel. Sawit punya masyarakat.
Irwanto
Terima laporan Karhutla dari PT SSS. Tinjau lokasi bersama 4 personil polisi lainnya. Ikut padamkan api bersama TNI, BPBD, Satpol PP dan Manggala Agni. Tahu luas kebakaran 150 hektar dari ahli. Sawit terbakar. Yang baru tanam dan telah panen. Ada air dalam kanal untuk padamkan api. Ada alat berat.
Ada empat menara pengawas. Ada menara pantau di lokasi kebakaran. Kebakaran sampai di bawah menara. Dalam gudang ada peralatan kebun dan peralatan damkar. Tim padamkan api pakai peralatan masing-masing ditambah peralatan perusahaan. Jarak penyimpanan alat ke lokasi awal kebakaran setengah kilometer.
Ada jadwal piket dan petugas oiket. Alat berat buat sekat. Angin kencang. Permukaan kering. Masyarakat mengakui merintis konsesi perusahaan. Sebagian areal tergenang. PT SSS melaporkan masyarakat ke Polres Pelalawan.
Alwi menambahkan, menara pantau api 5 kilometer dari lokasi awal kebakaran.
Sauli Siahaan
Ke lokasi satu kali, 28 Februari 2019. Kebakaran 23 Februari 2019. Sekitar lokasi rawa, genangan air sekitar 500 meter hingga ke lokasi awal kebakaran. Jalan kaki. Musim kemarau. Info dari perusahaan, 5-10 hektar terbakar.
Tak lihat pohon sawit terbakar. Jarak semak terbakar ke batas tanam 5 kilometer dibatasi kanal. Nyeberang kanal pakai sampan. Areal terbakar tak ada menara pantau. Gudang di areal tanam. Jarak gudang ke areal terbakar 5 kilometer.
Tak ada masyarakat saat ke lokasi. Ada 5 operator mesin dan 1 unit mesin pemadam api. Pemadaman dari timur. Angin mengarah ke barat. Air langsung dari kanal. Pasang garis polisi. Tak ikut pemadaman sampai selesai. Di pos jaga ada papan info kebakaran. Tak melihat papan larangan membakar. Sempat gerimis di lokasi.
Rolis Manurung
April 2019 ke lokasi kebakaran dampingi ahli. Ambil sampel: tanah, arang dan tanaman terbakar. Sebagian sawit terbakar, semak belukar terbakar. Semuanya satu hamparan konsesi PT SSS. Singgah ke gudang. Dalamnya ada alat berat dan mobil tangki.
Tak ada aktivitas pemadaman lagi saat ke lokasi. Ke lokasi pembibitan di temani pihak perusahaan dua orang. Perusahaan jelaskan, regu pemadaman ada 3, masing-masing 10 orang tiap regu. Tidak melihat menara pantau api.
Periksa masyarakat dan mengaku merintis lahan perusahaan. Ahli ambil pohon bekas terbakar. Sampel diambil di areal terbakar dan tidak terbakar. Areal tanam dan semak belukar.#Suryadi